Sejarah dan Budaya (Karya Tulis : Angling Dharma)

JEJAK SEJARAH ANGLING DARMA YANG TERLUPAKAN

Karya Tulis dalam Rangka Lomba Penulisan Sejarah Desa atau Kelurahan di
Wilayah Kabupaten Blitar


Setiap segala hal yang ada di bumi ini pasti ada awal mulanya. Tidak terkecuali dengan keberadaan desa Wonodadi lengkap dengan situs Angling Dharmanya. Situs tersebut telah berada di tengah-tengah masyarakat beratus tahun lamanya, namun tidak ada yang dapat mennceritakan secara pasti kapan mulai muncul dan bagaimana riwayat tentang keberadaan batu “putuk” yang diyakini masyarakat setempat sebagai peninggalan dari Prabu Angling Dharma tersebut. Hal ini berbeda dengan asal mula terjadinya Desa Wonodadi, yang diketahui oleh beberapa warga masyarakat .

Sebenarnya, jika diruntut dari berbagai opini yang tumbuh subur di masyarakat dan berbagai cerita kolosal yang telah beredar di sarana komunikasi (baik TV, internet maupun sumber-sumber referensi yang lain), sulit ditemukan hubungan antara batu putuk dengan kisah dari perjalanan hidup Prabu Angling Dharma. Bahkan karena tidak adanya peninggalan tertulis, maupun sumber primer yang berupa sumber lisan dari situs tersebut, sehingga wajar jika masyarakat di sekitar Desa Wonodadi pada umumnya dan beberapa warga yang tinggal di dekat batu putuk sulit untuk menjelaskan apa ada keterkaitan antara cerita Angling Dharma dengan batu tersebut. Sehingga kisah Angling Dharma berikut batu putuk sebagai petilasan lebih terkesan sebagai folklore ataupun cerita rakyat.

Jika dilihat dari fakta yang ada di lapangan, peninggalan yang diyakini oleh masyarakat Wonodadi tersebut hanyalah berbentuk batu, namun kisah-kisah non logis masih lekat di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sehingga bisa dikatakan bahwa kisah mengenai batu putuk dan Angling Dharmanya ini termasuk pada folklore dan cerita rakyat semata, meskipun batu tersebut benar keberadaannya.

Sebenarnya banyak diantara mereka memberikan kesaksian bahwa .................

Baca selengkapnya klik disini

No comments:

Post a Comment