Tesis Komunikasi : Program Magister Ilmu Perpustakaan



ABSTRAK

Nama              : Mohd. Isnaini
Program Studi  : Ilmu Perpustakaan
Judul Tesis       : Komunikasi Organisasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi:
                         Studi Kasus pada UPT Perpustakaan Perguruan Tinggi XY

Penelitian ini membahas tentang komunikasi organisasi, kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu faktor yang menentukan organisasi dapat hidup, sukses dan efektif. 

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukan yang baik bagi pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi khususnya pada komunikasi organisasi, dimana dengan komunikasi yang baik menjadikan kinerja perpustakaan menjadi lebih baik. Pimpinan dengan seluruh anggota organisasi di harapkan dapat berkomunikasi secara terbuka, penuh kejujuran, dan keadilan. 

Disamping itu yang tidak kalah pentingya dalam suatu organisasi adalah budaya organisasi, dimana dengan komunikasi yang baik di harapkan membantu budaya kerja organisasi menjadi semakin baik. 

Metode dalam penelitian ini adalah bersipat deskriptif dengan pendekatan secara kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pengamatan dan dokumentasi.

Kata kunci: Komunikasi, budaya, organisasi dan perpustakaan perguruan tinggi

Baca selengkapnya klik disini


Tesis Manajemen Keperawatan : PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN



ABSTRAK

Nama   : Maya Ratnasari
Jurusan : Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
Judul    : Faktor-Faktor Manajemen SDM yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perkesmas di Puskesmas Wilayah Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2012
xiv + 76 hal + 2 skema + 7 tabel + +1 diagram + 4 lampiran

Perkesmas merupakan salah satu upaya kesehatan di puskesmas yang sangat menunjang visi Kementerian Kesehatan yaitu mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Pelaksanaan perkesmas di puskesmas tak lepas dari peran pengelola (koordinator) perkesmas yang menjalankan fungsi pengelolaan itu berdasarkan faktor-faktor manajemen SDM (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian). 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor manajemen sumber daya manusia terhadap pelaksanaan perkesmas di puskesmas wilayah Kotamadya Jakarta Barat. Desain yang digunakan adalah analitik korelasi secara cross sectional dengan sampel 71 koordinator perkesmas. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik. 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan perkesmas dipengaruhi oleh perencanaan (p=0,016), pengorganisasian (p=0,024), dan pengendalian (p=0,003). Variabel manajemen yang paling dominan mempengaruhi pelaksanaan perkesmas adalah fungsi pengendalian (OR=4,4). Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan kemampuan manajerial khususnya fungsi pengendalian SDM koordinator perkesmas di puskesmas baik melalui pelatihan maupun pendidikan berkelanjutan.

Kata Kunci : perkesmas, faktor manajemen, koordinator perkesmas, SDM

Baca selengkapnya klik disini


Skripsi Pendidikan : Pendidikan Teknik Mesin


ABSTRAK

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk, yaitu masyarakat yang terdiri atas berbagai suku, ras, agama dan aliran kepercayaan. Pendidikan nasional yang dikembangkan khususnya pada masyarakat serupa itu adalah pendidikan yang bercirikan pendidikan yang mengakomodasi kepentingan masyarakat dari berbagai latar belakang yang beraneka ragam.

Pendidikan nasional adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori maupun praktek pelaksanaan pendidikan. Mempunyai landasan serta dijiwai oleh filsafat bangsa demi kepentingan bangsa dan negara indonesia. Usaha perwujudan dalam mencapai cita-cita nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut : "Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan berkeadilan sosial".

Menghadapi tantangan jaman yang semakin global ini, dalam dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dituntut untuk selalu aktif dalam meningkatkan kompetensinya dalam mencapai mutu bidang kependidikan. Usaha yang ditempuh antara lain ialah Program Pengalaman Lapangan (PPL). Pelaksanakan ini hendaknya bisa menjadi salah satu cara yang tepat dalam mendekatkan kesesuaian antara kualitas lulusan dengan permintaan tenaga kerja, khususnya sebagai calon tenaga guru.

Baca selengkapnya klik disini


Makalah BIPA : Media Pembelajaran


Sampai saat ini media pembelajaran interaktif BIPA belum berkembang dengan optimal di Indonesia. Salah satu kendala pengembangan media pembelajaran interaktif adalah kurang dikuasainya teknologi pengembangan media interaktif oleh para pengajar dan pengelola BIPA di Indonesia. 

Piranti lunak pengembangan materi pembelajaran yang ada saat ini seperti Course Builder, Visual Basic, atau Dream weaver cukup rumit sehingga hanya dikuasai oleh para pemrogram komputer sedangkan pengelola BIPA pada umumnya hanya menguasai pembelajaran bahasa. Jadi pengembangan materi pembelajaran interaktif dengan komputer kurang optimal. 

Pengembangan media pembelajaran BIPA interaktif bisa optimal dengan kerjasama antara programer komputer dengan pengelola program BIPA. Yang lebih ideal adalah seorang pengelaloa BIPA menguasai program komputer. 

Tujuan dari lokakarya ini adalah membuat media pembelajaran BIPA secara mudah, bahkan untuk orang yang buta program komputer sekalipun. 

Pembuatan media pembelajaran BIPA interaktif ini akan menggunakan piranti lunak presentasi Microsoft Powerpoint 2000, sebuah piranti lunak yang memberikan banyak sekali manfaat bagi pembelajaran bahasa. Dua keuntungan pokok dari piranti lunak ini adalah: 

  1. tersedia di semua komputer berprogram Microsoft Office; 
  2. dapat dikembangkan oleh orang yang buta program komputer. 

Meskipun piranti lunak ini mudah dan sederhana namun dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembelajaran bahasa. Piranti lunak ini dapat menampilkan teks, gambar, suara, dan video. Dengan demikian, piranti lunak ini bisa mengakomodasi semua kegiatan pembelajaran bahasa interaktif seperti mendengarkan, membaca, menulis dan juga bermain language games. Tampilan yang dihasilkan dari piranti lunak ini bisa semenarik program yang dibangun dengan piranti lunak yang canggih.

Baca selengkapnya klik disini


Jurnal Ilmu Sosial JUNI 2013, VOLUME 5 NOMOR 2


Jamiah

Pada era otonomi daerah, pengembang-an sumber daya aparatur telah menjadi isu sentral di kalangan organisasi publik, teruta-ma dikaitkan dengan kinerja pegawai justru hal tersebut merupakan suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Pentingnya pengembangan sumber daya aparatur didasari oleh suatu pe-mikiran bahwa optimalisasi tujuan organisasi dapat dicapai apabila didukung dengan ki-nerja aparatur yang berorientasi pada tujuan. Untuk maksud tersebut maka diperlukan apa-ratur yang memiliki kemampuan profesional dan mampu memegang teguh etika profesio-nal. 

Untuk memenuhi aparatur yang sesuai kualifikasi dimaksud nampaknya pemerintah telah melakukan berbagai upaya, baik melalui restrukturisasi, sistem kepegawaian maupun kebijakan lainnya yang berorientasi pada efi-siensi kerja aparatur. Hal tersebut tercermin oleh Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, intinya adalah untuk Penataan Organisasi Perangkat Daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang profesional. Indi-kasi lain yang berkaitan dengan peningkatan aparatur tercermin pada tahun 1995 dengan maksud agar aparatur dapat memanfaatkan efisiensi kerja.

Baca selengkapnya klik disini